BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


Penumpang yang ada di pesawat akan diterbangkan menggunakan pesawat lain

Penumpang yang ada di pesawat akan diterbangkan menggunakan pesawat lain. Info sangat penting tentang Penumpang yang ada di pesawat akan diterbangkan menggunakan pesawat lain. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Penumpang yang ada di pesawat akan diterbangkan menggunakan pesawat lain

Saat ini, pihak Qantas sedang menyelidiki apa yang telah dialami. Sedangkan, penumpang yang ada di pesawat akan diterbangkan menggunakan pesawat lain ke Sydney, Kamis (27/1) pagi. Selain Mandala Airlines, ternyata ada maskapai berjadwal lain yang telah menghentikan operasi penerbangan. Bahkan Kartika Airlines telah stop melayani penumpang pesawat sejak Juni 2010 lalu. Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan, pemerintah telah memberikan kesempatan kepada Kartika untuk memperkuat permodalannya agar bisa beroperasi kembali. "Kita memberi kesempatan Kartika untuk mencari mitra agar bisa memdapatkan modal dengan baik," kata Freddy di Jakarta, Rabu (19/1/2011). Direktur Angkutan Udara Kemenhub, Edward Alexander Silooy mengatakan, Kartika menghentikan penerbangan pada Juni 2010 lalu. "Izin rute dan AOC (Air Operator Certificate) sudah dicabut, kalau hingga Juli nanti tidak beroperasi maka SIUP (Surat Izin Usaha Penerbangan) akan dicabut juga," tegas Silooy. Majalah Otomotif Online. Kotabumi. Lampung Utara. Data yang yang didapatkan dari Kementerian Perhubungan PT. Kartika sudah tidak operasi sejak Juni 2010. Maskapai yang bermarkas di Batam tersebut melayani lima sekotor rute domestik yaitu Jakarta-Batam, Batam - Medan, Palembang, Jambi dan Padang dengan dua unit pesawat yaitu satu Boeing 737-200 dan MD 82. Saat beroperasi, Kartika mengangkut sebanyak 441.672 orang dan kargo 1.663 ton pada 2009. Tahun 2010 (per Juni) mengangkut sebanyak 105.355 pax dan 1 ton barang. Pada 10 Januari 2011 Kartika memberitahukan bahwa akan beroperasi kembali pada tgl 1 April 2011. Tetapi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, pada 14 Januari 2011 mencabut rute-rute Kartika. Saat ini Kartika tidak punya pesawat. Penandatangan Revisi Perjanjian Hubungan Udara (Air Service Agreement) antara Indonesia dan India akan menjadi salah satu agenda dalam kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke negara India. Sebelumnya pada tanggal 25 dan 26 Mei 2010 lalu di New Delhi para wakil kedua negara telah merundingkan revisi perjanjian yang sudah diberlakukan sejak 18 September 1968 ini. Dalam revisi perjanjian hubungan udara ini Indonesia dan India sepakat menggunakan multi designated airlines yang berarti bisa lebih dari satu maskapai yang diperbolehkan untuk melayani penerbangan yang menghubungkan wilayah kedua negara. RI dan India besok dijadwalkan menyepakati revisi perjanjian hubungan udara atau air service agreement, mengenai definisi wilayah, penunjukan perusahaan penerbangan, tarif, serta keselamatan dan keamanan penerbangan. Penandatanganan revisi perjanjian itu akan dilakukan di India, besok, saat Presiden RI berkunjung ke negara itu. Seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Perhubungan, perjanjian baru itu merupakan revisi atas air service agreement antarkedua negara sebelumnya yang telah ditandatangani pada 18 September 1968. Sebelumnya juga telah dilakukan perundingan hubungan udara untuk merevisi perjanjian yang ada. Perundingan dilakukan di New Delhi, India, pada 25 Mei-26 Mei 2010. Di dalam revisi perjanjian udara, kedua negara sepakat menganut multi designated airlines, untuk penunjukan perusahaan penerbangan. Artinya, tidak hanya satu maskapai yang bisa melayani rute RI-India. Seperti diketahui, Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti Singayuda Gumay pernah mengungkapkan adanya sejumlah maskapai nasional yang tertarik melayani penerbangan RI-India. "Ada sejumlah maskapai yang tertarik ke sana (India). Namun asas resiprokal (asas timbal balik) yang sudah ada rupanya perlu diperbarui lagi. Sudah ada payungnya, nanti perjanjian yang baru akan dilihat kondisi sekarang," katanya beberapa waktu lalu. Maskapai asal India, Jet Airways, saat ini sedang mengkaji kemungkinan untuk melayani penerbangan langsung yang menghubungkan India dan Indonesia.


Powered By : Blogger